Bahaskata.blogspot.com- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan pada Benda
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan pada benda, yaitu suhu, kelembapan, waktu, dan kuman.
1. Suhu
Suhu dingin ataupun panas dapat mempengaruhi perubahan pada benda.
a. Suhu dingin
Mengapa daging, sayuran, dan buah-buahan biasanya disimpan di lemari es? Dalam keadaan suhu rendah, jamur atau bakteri tidak dapat bekerja dengan aktif sehingga menghambat proses pembusukan. Bolehkah menyimpan sayuran atau buah-buahan di bagian kulkas tempat menyimpan daging? Untuk mengetahuinya. Coba di rumah simpan sayuran dan buah, amati setelah satu atau dua hari di tempat menyimpan daging? Bagaimana keadaan sayuran dan buah tersebut? Di dalam lemari es, bagian untuk membuat es suhunya sangat rendah sehingga tidak baik untuk menyimpan sayuran dan buah-buahan.
b. Suhu panas
Apa yang terjadi jika permen atau mentega disimpan di tempat yang panas? Makanan dan obat-obatan tidak baik disimpan pada suhu yang panas. Mengapa demikian? Perubahan benda akibat suhu diterapkan juga dalam teknologi pe- masangan rel kereta api, kaca jendela, dan kawat listrik. Mengapa sambungan rel kereta api dipasang agak renggang? Rel yang terbuat dari baja akan memuai jika kena panas, untuk itu maka disediakan ruang pada sambungan antarrel. Jika tidak ada ruang, pada saat memuai akan saling mendorong sehingga rel akan melengkung. Dapatkah kereta api berjalan jika ada rel yang melengkung?
Coba amati kaca jendela. Kaca selalu dibuat agak lebih kecil daripada bingkainya. Jika dipanaskan, kaca akan memuai. Ukurannya bisa lebih besar daripada bingkainya sehingga kaca bisa pecah. Selain itu, kalau bingkainya terbuat dari kayu bisa menyusut sehingga kaca dapat pecah. Mengapa kawat telepon atau kawat listrik sepanjang jalan raya dibuat agak kendor? Diskusikan jawabannya dengan teman-teman. Benda yang dipanaskan dapat memuai. Benda-benda yang didinginkan selain menjadi pendek, juga menjadi tipis dan sempit. Hal ini disebut menyusut.
Jika dipanaskan, benda akan memuai.
Jika didinginkan, benda akan menyusut.
2. Kelembapan
Di mana beras disimpan di rumahmu? Beras disimpan di tempat yang kering untuk menghindari udara lembap. Udara lembap mengandung uap air yang menyebabkan beras mengalami kerusakan. Jika kita amati dinding pada tempat yang lembap, biasanya tumbuh noda-noda hitam atau cokelat. Makin lembap, dinding makin cepat lapuk dan mengelupas.
Benda-benda dari kulit apabila disimpan di tempat lembap akan mudah berjamur. Begitu juga pisau besi yang disimpan di tempat lembap akan cepat berkarat. Berdasarkan pengamatan ini, kelembapan dapat mempercepat pelapukan, pembusukan, juga perkaratan. Mengapa ikan asin sebelum disimpan dijemur dahulu?
3. Waktu
Jika kita amati, pada nasi yang sudah basi sering terlihat ada warna kuning. Warna kuning itu menunjukkan adanya jamur. Semakin lama dibiarkan, jamur pada nasi semakin banyak. Nasi lama-lama akan berair dan semakin bau.
Dengan bertambahnya waktu, pembusukan makanan makin bertambah. Demikian pula perkaratan dan pelapukan pada benda-benda. Makin lama karat akan makin banyak, benda-benda yang lapuk akan makin rapuh dan hancur.
4. Kuman
Makanan sebelum diolah umumnya dimasak dahulu pada suhu tertentu. Kuman akan mati pada suhu yang tinggi atau sangat rendah. Pemanasan yang sesuai pada saat mengolah makanan akan menghambat proses pembusukan. Begitu juga dengan pendinginan. Menghilangkan kuman pada makanan bisa juga dengan cara kimia, yaitu dengan memberikan ozon pada makanan terutama pada makanan kaleng atau kemasan. Jika tidak ada kuman, makanan akan tahan lama. Mengapa air minum harus dididihkan dahulu?
Bahan makanan, seperti daging, beras, telur juga makanan yang sudah dimasak, dan minuman merupakan keperluan utama untuk hidup. Oleh karena itu, harus disimpan dengan baik agar tidak mengalami pembusukan. Kalau sudah busuk makanan menjadi terbuang sia-sia. Padahal makanan tersebut sudah dibeli. Selain itu, masih banyak orang yang kekurangan makanan. Bagaimana caranya supaya makanan tahan lama?
menarik sekali untuk dibaca
ReplyDeleteElever SEO