Cara Mengantisipasi Bencana Alam Tsunami

-->
Bahaskata.blogspot.com- Cara Mengantisipasi Tsunami

Gempa berkekuatan besar tentu saja ada dampak yang bisa berwujud bencana jenis lain. Jika skala gempa besar dan pusat gempa berada di dasar laut maka gempa tersebut dapat menimbulkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Negara Indonesia terdiri atas kepulauan, tentunya banyak sekali pantai-pantai di sekitarnya yang dihuni oleh penduduk. 

Pada saat gelombang tsunami melanda Indonesia akhir tahun 2004 banyak penduduk yang menjadi korban. Banyaknya korban disebabkan karena banyak penduduk yang kurang paham dan bahkan tidak mengetahui bagaimana usaha yang perlu dilakukan ketika bencana datang. Sebenarnya jika kita mengetahui dan paham tentang tsunami maka jumlah korban dapat dikurangi. Berbagai upaya telah dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi korban jika ada bencana datang. 

Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan membentuk kelompok-kelompok masyakarat yang paham akan bencana alam. Kepekaan dan keterampilan menyelamatkan diri secara individual maupun kelompok harus terus dilatih. 

Adapun langkah yang harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah kerugian akibat bencana sebagai berikut. 

1) Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami. 

2) Membuat jalur evakuasi. 

3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman. 

4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.

5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi. 

6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal. 

7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi. 

8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat. 

Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut. 

1) Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari seperti makanan, pakaian, suratsurat berharga atau obat-obatan. 

2) Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa. 

3) Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa. Apabila kita peka sebenarnya alam telah memberikan tanda- tanda sebelum terjadinya tsunami. 

Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini. 

1) Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah. 

2) Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah. 

3) Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis. 

4) Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan. 

Dunia internasional juga ikut berperan serta dalam upaya menghadapi bencana alam tsunami. Tsunami paling sering terjadi di Samudra Pasifik karena gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi di sana. Pusat Peringatan Tsunami Internasional (International Tsunami Warning Center) didirikan di Hawaii untuk memantau terjadinya gempa bumi di sekitar Samudra Pasifik dan mengeluarkan peringatan kapan tsunami akan terjadi. 


Ketika gempa bumi besar terjadi, stasiun pengamatan di sekitar Samudra Pasifik menemukan pusat gempa (episentrum) dan mengirimkan informasi yang diperoleh ke pusat peringatan di Hawaii. Jika gempa bumi dianggap cukup besar dan dapat menimbulkan tsunami, maka tempat-tempat di sekitar Samudra Pasifik dalam status waspada dan peringatan dikeluarkan. Stasiun pasang di sekitar pantai juga memantau kedatangan tsunami.
-

1 Response to "Cara Mengantisipasi Bencana Alam Tsunami"

KOMENTARMU